Jumat, 02 Februari 2018

audit it forensik

Abyantama El A.P
4KA15
10114089

Audit IT Forensik (Pembahasan Tools ChaosReader)

                Audit Forensik terdiri dari dua kata, yaitu audit dan forensik. Audit adalah tindakan untuk membandingkan kesesuaian antara kondisi dan kriteria. Sementara forensik adalah segala hal yang bisa diperdebatkan di muka hukum / pengadilan.
            Menurut Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), forensic accounting / auditing merujuk kepada fraud examination. Dengan kata lain keduanya merupakan hal yang sama, yaitu:
“Forensic accounting is the application of accounting, auditing, and investigative skills to provide quantitative  financial information about matters before the courts.”
            Menurut D. Larry Crumbley, editor-in-chief dari Journal of Forensic Accounting (JFA) “Akuntansi forensik adalah akuntansi yang akurat (cocok) untuk tujuan hukum. Artinya, akuntansi yang dapat bertahan dalam kancah perseteruan selama proses pengadilan, atau dalam proses peninjauan judicial atau administratif”.
            Dengan demikian, audit forensik bisa didefinisikan sebagai tindakan menganalisa dan membandingkan antara kondisi di lapangan dengan kriteria, untuk menghasilkan informasi atau bukti kuantitatif yang bisa digunakan di muka pengadilan.
            Karena sifat dasar dari audit forensik yang berfungsi untuk memberikan bukti di muka pengadilan, maka fungsi utama dari audit forensik adalah untuk melakukan audit investigasi terhadap tindak kriminal dan untuk memberikan keterangan saksi ahli (litigation support) di pengadilan.
            Audit Forensik dapat bersifat proaktif maupun reaktif. Proaktif artinya audit forensik digunakan untuk mendeteksi kemungkinan-kemungkinan risiko terjadinya fraud atau kecurangan. Sementara itu, reaktif artinya audit akan dilakukan ketika ada indikasi (bukti) awal terjadinya fraud. Audit tersebut akan menghasilkan “red flag” atau sinyal atas ketidakberesan. Dalam hal ini, audit forensik yang lebih mendalam dan investigatif akan dilakukan.

Perbandingan antara Audit Forensik dengan Audit Tradisional (Keuangan)
Audit Tradisional
Audit Forensik
Waktu
Berulang
Tidak berulang
Lingkup
Laporan Keuangan secara umum
Spesifik
Hasil
Opini
Membuktikan fraud (kecurangan)
Hubungan
Non-Adversarial
Adversarial (Perseteruan hukum)
Metodologi
Teknik Audit
Eksaminasi
Standar
Standar Audit
Standar Audit dan Hukum Positif
Praduga
Professional Scepticism
Bukti awal




a.     Gambaran Proses Audit Forensik

·         Identifikasi masalah
            Dalam tahap ini, auditor melakukan pemahaman awal terhadap kasus yang hendak diungkap. Pemahaman awal ini berguna untuk mempertajam analisa dan spesifikasi ruang lingkup sehingga audit bisa dilakukan secara tepat sasaran.
·         Pembicaraan dengan klien
            Dalam tahap ini, auditor akan melakukan pembahasan bersama klien terkait lingkup, kriteria, metodologi audit, limitasi, jangka waktu, dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk membangun kesepahaman antara auditor dan klien terhadap penugasan audit.
·         Pemeriksaan pendahuluan
            Dalam tahap ini, auditor melakukan pengumpulan data awal dan menganalisanya. Hasil pemeriksaan pendahulusan bisa dituangkan menggunakan matriks 5W + 2H (who, what, where, when, why, how, and how much). Investigasi dilakukan apabila sudah terpenuhi minimal 4W + 1H (who, what, where, when, and how much). Intinya, dalam proses ini auditor akan menentukan apakah investigasi lebih lanjut diperlukan atau tidak.
·         Pengembangan rencana pemeriksaan
            Dalam tahap ini, auditor akan menyusun dokumentasi kasus yang dihadapi, tujuan audit, prosedur pelaksanaan audit, serta tugas setiap individu dalam tim. Setelah diadministrasikan, maka akan dihasilkan konsep temuan. Konsep temuan ini kemudian akan dikomunikasikan bersama tim audit serta klien.
·         Pemeriksaan lanjutan
            Dalam tahap ini, auditor akan melakukan pengumpulan bukti serta melakukan analisa atasnya. Dalam tahap ini lah audit sebenarnya dijalankan. Auditor akan menjalankan teknik-teknik auditnya guna mengidentifikasi secara meyakinkan adanya fraud dan pelaku fraud tersebut.
b.    Penyusunan Laporan
            Pada tahap akhir ini, auditor melakukan penyusunan laporan hasil audit forensik. Dalam laporan ini setidaknya ada 3 poin yang harus diungkapkan. Poin-poin tersebut antara lain adalah:
1.      Kondisi, yaitu kondisi yang benar-benar terjadi di lapangan.
2.      Kriteria, yaitu standar yang menjadi patokan dalam pelaksanaan kegiatan. Oleh karena itu, jika kondisi tidak sesuai dengan kriteria maka hal tersebut disebut sebagai temuan.
3.      Simpulan, yaitu berisi kesimpulan atas audit yang telah dilakukan. Biasanya mencakup sebab fraud, kondisi fraud, serta penjelasan detail mengenai fraud tersebut.

c.      Prosedur dalam Forensik IT

·         Prosedur Forensik yang umum digunakan adalah :

1. Membuat copies dari keseluruhan log data, files, daln lain-lain yang dianggap perlu pada media terpisah.

2. Membuat finerptint dari data secara matematis.

3. Membuat fingerprint dari copies secvara otomatis.

4. Membuat suatu hashes masterlist

5. Dokumentasi yang baik dari segala sesuatu yang telah dikerjakan.

·         Sedangkan menurut metode Search dan Seizure adalah :

1. Identifikasi dan penelitian permasalahan.

2. Membaut hipotesa.

3. Uji hipotesa secara konsep dan empiris.

4. Evaluasi hipotesa berdasarkan hasil pengujian dan pengujian ulang jika hipotesa tersebut jauh dari apa yang diharapkan.

5. Evaluasi hipotesa terhadap dampak yang lain jika hipotesa tersebut dapat diterima.


d.    Tools dalam Forensik IT

ChaosReader

ChaosReader merupakan sebuah tool freeware untuk melacak sesi TCP/UDP/… dan mengambil data aplikasi dari log tcpdump. la akan mengambil sesi telnet, file FTP, transfer HTTP (HTML, GIF, JPEG,…), email SMTP, dan sebagainya, dari data yang ditangkap oleh log lalu lintas jaringan. Sebuah file index html akan tercipta yang berisikan link ke seluruh detil sesi, termasuk program replay realtime untuk sesi telnet, rlogin, IRC, X11 atau VNC; dan membuat laporan seperti laporan image dan laporan isi HTTP GET/POST.

a.       Install ChaosReader

1.      Install penerjemah PERL 5.6.x terlebih dahulu di komputer anda .
2.      Muncul dalam paket MSI sehingga yang harus dilakukan adalah klik dan ikuti perintahnya.
3.      Langkah kedua adalah mendownload Chaosreader sendiri.
4.      Drag dan drop program ini ke root c: \. Dengan kata lain pasang di c: \. Hal ini membuat lebih mudah dinavigasi karena semua jenis program ini harus dipasang di sana, jika mereka belum menginstal di sana secara default

b.      Cara Menggunakan ChaosReader
1.       Buka cmd.exe dan arahkan ke c: \ dan masukkan perintah berikut;

C:\> chaosreader0.94

2.      Windows akan menanyakan apa yang ingin dibuka dengan program ini.  Chaosreader akan terbaca dalam PERL jadi kita perlu mengganti namanya menjadi seperti berikut ini.

c:>  copy chaosreader0.94 chaosreader.pl


3.      Setelah  mengganti nama maka dapat melanjutkan dan memasukkan perintah yang dicatat di bawah ini.

c:\> chaosreader.pl –help


4.      Kemudian ketik didalam cmd seperti dibawah ini.

Version 0.94, 01-May-2004
USAGE: chaosreader [-aehikqrvxAHIRTUXY] [-D dir]
                   [-b port[,...]] [-B port[,...]]
                   [-j IPaddr[,...]] [-J IPaddr[,...]]
                   [-l port[,...]] [-L port[,...]] [-m bytes[k]]
                   [-M bytes[k]] [-o "time"|"size"|"type"|"ip"]
                   [-p port[,...]] [-P port[,...]]
                   infile [infile2 ...]

chaosreader -s [mins] | -S [mins[,count]]  
                       [-z] [-f 'filter']
chaosreader           # Create application session files, indexes
   -a, --application     # Create application session files (default)
   -e, --everything      # Create HTML 2-way & hex files for everything
   -h                    # Print a brief help
   --help                # Print verbose help (this) and version

5.      Perlu diketahui bahwa ini adalah singkatan dari file bantuan yang disertakan dengan Chaosreader. Jadi sekarang kita memiliki Chaosreader yang berjalan. Yang perlu kita dapatkan dengan menggunakan windump. Setelah menginstal windump ke drive c kita siap untuk melanjutkan. Harap diingat bahwa Anda juga memerlukan winpcap sehingga windump akan bekerja. Sekarang Anda perlu memasukkan string seperti berikut atau variannya.

c:> windump.exe -w traffic -s 0

6.      Filter BPF ini akan mengumpulkan semua paket yang menimpa kartu NIC Anda dan memasukkannya ke file log biner yang disebut "traffic". Ini adalah file yang disebut "traffic" yang sekarang akan kita gunakan untuk memberi makan ke Chaosreader. Sekarang, silahkan mengeluarkan perintah berikut untuk mendapatkan beberapa keluaran dari Chaosreader; (buatlah sebuah direktori yang disebut "chaos_output2" seperti: mkdir chaos_output2).
                             C:\>chaosreader.pl -e traffic -D chaos_output2
                             Chaosreader ver 0.94
7.      Lalu terbukalah traffic.

Reading file contents,
 100% (2601433/2601433)
Reassembling packets,
 100% (916/3061)

8.      Traffic tersebut akan membuat berbagai file.

Num  Session (host:port <=> host:port)              Service
0009  192.168.1.102:4500,63.240.93.142:80            web
0012  192.168.1.102:4506,67.18.103.137:80            web
0018  192.168.1.102:4516,67.18.103.137:80            web
0017  192.168.1.102:4514,213.86.172.147:80           web
0003  192.168.1.102:4494,68.142.228.154:80           web
0013  192.168.1.102:4508,67.18.103.137:80            web
0004  192.168.1.102:4484,72.14.207.104:80            web
0011  192.168.1.102:4504,216.109.126.26:80           web
0005  192.168.1.102:4496,206.190.44.47:80            web
0015  192.168.1.102:4512,64.233.167.104:80           web
0014  192.168.1.102:4510,67.18.103.137:80            web
0016  69.50.174.2:12345,192.168.1.102:3704           3704
0007  192.168.1.102:4498,63.240.93.147:80            web
0001  192.168.1.102:4250,216.196.97.142:119          119
0002  192.168.1.102:4249,216.196.97.142:119          119
0010  192.168.1.102:4502,216.109.118.41:80           web
0008  192.168.1.102:1025,24.153.23.66:53             dns
0006  192.168.1.102:1025,24.153.22.67:53             dns

9.      index.html dibuat.

C:\>

10.  Jadi seperti yang bisa kita lihat dari keluaran di atas yang dihasilkan oleh Chaosreader saya memiliki beberapa file yang duduk di direktori "chaos_output2" seperti yang terlihat di bawah ini.

C:\chaos_output2>dir
 Volume in drive C has no label.
 Volume Serial Number is 806A-DE05

11.  Directory of C:\chaos_output2

11/05/2005  12:52 PM    <DIR>          .
11/05/2005  12:52 PM    <DIR>          ..
11/05/2005  12:52 PM             9,430 getpost.html
11/05/2005  12:52 PM             4,381 httplog.text
11/05/2005  12:52 PM               516 image.html
11/05/2005  12:52 PM             9,344 index.html
11/05/2005  12:52 PM             6,254 index.text
11/05/2005  12:52 PM         2,129,400 session_0001.119.hex.html
11/05/2005  12:52 PM           972,286 session_0001.119.hex.text
11/05/2005  12:52 PM           279,154 session_0001.119.html
11/05/2005  12:52 PM         2,029,317 session_0002.119.hex.html
11/05/2005  12:52 PM           926,732 session_0002.119.hex.text
11/05/2005  12:52 PM           266,084 session_0002.119.html