Abyantama El
Anwary Putra
4KA15
10114089
a.
Pengertian Audit IT
Audit teknologi
informasi atau information systems (IS) audit adalah bentuk pengawasan dan
pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit
teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan
audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis.
Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan
sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan
evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah
lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai
untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja
secara efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya.
Audit IT yang
pada awalnya lebih dikenal sebagai EDP Audit (Electronic Data Processing) telah
mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan Audit IT ini didorong oleh
kemajuan teknologi dalam sistem keuangan, meningkatnya kebutuhan akan kontrol
IT, dan pengaruh dari komputer itu sendiri untuk menyelesaikan tugas-tugas
penting. Pemanfaatan teknologi komputer ke dalam sistem keuangan telah mengubah
cara kerja sistem keuangan, yaitu dalam penyimpanan data, pengambilan kembali
data, dan pengendalian. Sistem keuangan pertama yang menggunakan teknologi
komputer muncul pertama kali tahun 1954. Selama periode 1954 sampai dengan
1960-an profesi audit masih menggunakan komputer. Pada pertengahan 1960-an
terjadi perubahan pada mesin komputer, dari mainframe menjadi komputer yang
lebih kecil dan murah.
Pada tahun 1968,
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) ikut mendukung
pengembangan EDP auditing. Sekitar periode ini pula para auditor bersama-sama
mendirikan Electronic Data Processing Auditors Association (EDPAA). Tujuan
lembaga ini adalah untuk membuat suatu tuntunan, prosedur, dan standar bagi
audit EDP. Pada tahun 1977, edisi pertama Control Objectives diluncurkan.
Publikasi ini kemudian dikenal sebagai Control Objectives for Information and
Related Technology (CobiT). Tahun 1994, EDPAA mengubah namanya menjadi
Information System Audit (ISACA). Selama periode akhir 1960-an sampai saat ini
teknologi TI telah berubah dengan cepat dari mikrokomputer dan jaringan ke
internet. Pada akhirnya perubahan-perubahan tersebut ikut pula menentukan
perubahan pada audit IT.
b.
Jenis Audit IT
1. Sistem dan
aplikasi.
Memeriksa apakah
sistem dan aplikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi, berdayaguna, dan
memiliki kontrol yang cukup baik untuk menjamin keabsahan, kehandalan, tepat
waktu, dan keamanan pada input, proses, output pada semua tingkat kegiatan
sistem.
2. Fasilitas
pemrosesan informasi.
Memeriksa apakah
fasilitas pemrosesan terkendali untuk menjamin ketepatan waktu, ketelitian, dan
pemrosesan aplikasi yang efisien dalam keadaan normal dan buruk.
3. Pengembangan
sistem.
Memeriksa apakah
sistem yang dikembangkan mencakup kebutuhan obyektif organisasi.
4. Arsitektur
perusahaan dan manajemen TI
Memeriksa apakah
manajemen TI dapat mengembangkan struktur organisasi dan prosedur yang menjamin
kontrol dan lingkungan yang berdaya guna untuk pemrosesan informasi.
5. Client/Server,
telekomunikasi, intranet, dan ekstranet
Memeriksa apakah
kontrol-kontrol berfungsi pada client, server, dan jaringan yang menghubungkan
client dan server.
c.
Metodologi Audit IT.
Dalam
praktiknya, tahapan-tahapan dalam audit IT tidak berbeda dengan audit pada
umumnya, sebagai berikut :
1. Tahapan
Perencanaan.
Sebagai suatu
pendahuluan mutlak perlu dilakukan agar auditor mengenal benar obyek yang akan
diperiksa sehingga menghasilkan suatu program audit yang didesain sedemikian
rupa agar pelaksanaannya akan berjalan efektif dan efisien.
2.
Mengidentifikasikan reiko dan kendali.
Untuk memastikan
bahwa qualified resource sudah dimiliki, dalam hal ini aspek SDM yang
berpengalaman dan juga referensi praktik-praktik terbaik.
3. Mengevaluasi
kendali dan mengumpulkan bukti-bukti.
Melalui berbagai
teknik termasuk survei, interview, observasi, dan review dokumentasi.
4.
Mendokumentasikan.
Mengumpulkan
temuan-temuan dan mengidentifikasikan dengan auditee.
5. Menyusun
laporan.
Mencakup tujuan
pemeriksaan, sifat, dan kedalaman pemeriksaan yang dilakukan.
d.
Alasan
dilakukannya Audit IT.
Ron Webber,
Dekan Fakultas Teknologi Informasi, monash University, dalam salah satu bukunya
Information System Controls and Audit (Prentice-Hall, 2000) menyatakan beberapa
alasan penting mengapa Audit IT perlu dilakukan, antara lain :
1. Kerugian
akibat kehilangan data.
2. Kesalahan
dalam pengambilan keputusan.
3. Resiko
kebocoran data.
4.
Penyalahgunaan komputer.
5. Kerugian
akibat kesalahan proses perhitungan.
6. Tingginya
nilai investasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
e. Manfaat Audit IT.
1. Manfaat pada
saat Implementasi (Pre-Implementation Review)
– Institusi
dapat mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan
ataupun memenuhi acceptance criteria.
– Mengetahui
apakah pemakai telah siap menggunakan sistem tersebut.
– Mengetahui
apakah outcome sesuai dengan harapan manajemen.
2. Manfaat
setelah sistem live (Post-Implementation Review)
– Institusi
mendapat masukan atas risiko-risiko yang masih yang masih ada dan saran untuk
penanganannya.
–
Masukan-masukan tersebut dimasukkan dalam agenda penyempurnaan sistem,
perencanaan strategis, dan anggaran pada periode berikutnya.
– Bahan untuk
perencanaan strategis dan rencana anggaran di masa mendatang.
– Memberikan
reasonable assurance bahwa sistem informasi telah sesuai dengan kebijakan atau
prosedur yang telah ditetapkan.
– Membantu
memastikan bahwa jejak pemeriksaan (audit trail) telah diaktifkan dan dapat
digunakan oleh manajemen, auditor maupun pihak lain yang berwewenang melakukan
pemeriksaan.
– Membantu dalam
penilaian apakah initial proposed values telah terealisasi dan saran tindak
lanjutnya.
Sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Audit_teknologi_informasi
http://irmarr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.0
http://juliocaesarz.blogspot.com/2011/03/it-audit-trail.html
http://rangga-dwid.blogspot.com/2013_05_01_archive.html
https://wisudarini.wordpress.com/2011/11/02/audit-teknologi-informasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar